Senin, 06 November 2017

legenda bola volley indonesia


Legenda Bola Voli Indonesia 


1. Legenda Bola Voli Indonesia “Liem Siau Bok “


Siapa yang tidak mengenal “Liem Siau Bok “. Beliau adalah legenda bola voli Indonesia yang berjaya di era tahun 80an. Meskipun beliau sudah meninggal dunia di usia 56 tahun pada tahun 2013 silam, beliau sangat terkenal sekali di kancah pervolian nasional Indonesia dengan segudang prestasi yang telah dicapainya.

Profile Liem Siau Bok
  • Nama : Liem Siau Bok
  • Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Desember 1956
  • Posisi : spiker seka­li­gus quicker
  • Tinggi : 187 cm
  • Club : Veni Vidi Vici
  • Masuk Pelatnas Pertama kali : 1977
  • Pensiun dari Bola Voli : Setelah SEA Games 1987 Jakarta
  • Pertandingan Paling berkesan : SEA Games 1981 Manila 

Jalan hidup memang tak pernah terduga, eksis di olahraga siapa sangka Liem Siau Bok kini sukses menjadi pengusaha. Kita tentu masih ingat acara – acara seperti “ Asal “ atau “ Mimpi Kali Ye “, itu adalah acara yang diproduksinya bersama Helmy Yahya. Sebagai atlet Bola Voli Karir Liem Siou Bok bisa dibilang cemerlang, sepuluh tahun bersama Tim Nasional Voli Indonesia ia mempersembahkan 2 medali emas 1981 di Manila dan 1987 di Jakarta. Pertama kali bergabung dengan Tim Nasional Voli Indonesia pada Sea Games 1977 yang merupakan Sea Games pertama bagi bangsa Indonesia sampai dengan Sea Games 1987 Jakarta. Pada Sea Games 1977 ia bersama tim Bola Voli Indonesia tidak membawa pulang medali.
“ Saat itu kita berangkat dengan rasa percya diri yang terlalu tinggi, tak tahu permainan lawan dan pulang tanpa medali. Kita terlalu tinggi menilai diri kita sendiri, padahal tak tahu perkembangan lawan. Maklum, itu pertandingan SEA Games pertama Indonesia “ 
Dua tahun kemudian si Sea Gamas Jakarta 1979, Liem Siau Bok bersama tim nasional bola voli Indonesia menyampai Final, namun sayang di final dikalahkan Myamnar dan harus puas dengan medali perak. Pada tahun 1981 di Manila merupakan kenangan yang Indah bagi Liem Siau Bok. Pada SEA Games itu Ia berhasil memperoleh medali emas yang memantapkan kontingen Indonesia untuk menjadi juara umum.
“ Saat, itu kami menang, Indonesia pasti jadi juara umum karena unggul dalam perolehan perak. Kami bahagia bisa memastikan kemenangan, walau kemudian kemenangan emas Indonesia dikukuhkan oleh kesuksesan Maria Lawalata di nomor marathon cabang Atletik pada hari terakhir “
Dalam 2 SEA Games berikutnya Indonesia gagal meraih medali emas, dan pada 1987 Sea Games Jakartatekad jadi juara pun dicanangkan. Saat itu Liem Siau Bok merupakan pemain tertua dan sekaligus didaulat sebagai kapten. Dan akhirnya Emas berhasil diraih. Selama karir Bola Voli nya, Liem Siau Bok mendapatkan pelayanan umpan dari beberapa tosser nasional beda generasi, mulai dari Eddy Supriyadi, Firman syah, Heru H,P, Chandra Halim hingga Loudry Maspaitella. Ia juga bermain bersama spiker masa Gugi Gustaman hingga Iman Agus Faisal dan Zulfarshah. 

Dari Bola Voli menjadi Pengusaha

Liem Siau Bok sudah merintis sebagai pengusaha sejak ia menjadi seorang atlet, tepatnya pada tahun 1985 dengan memulai dari percetakan. Dan setelah Sea Games 1987 Jakarta, Liem Siau Bok mengundurkan diri sebagai atlet dan berkonsentrasi dengan dunia bisnis.
“ Saya tak bisa jadi pegawai negeri seperti rekan –rekan atlet lainnya, karena status saya yang Non-pribumi dan belum menjadi WNI saat itu “
Beberapa bisnisnya antara lain di bidang percetakan, mendirikan rumah produksi Triwarsana bersama Helmy Yahya dan Jedi Suherman. Sekarang Ia merambah bisnis pertambangan Kaolin dan pelatihan bagi tenaga kerja pendidikan perawatan lansia. Liem Siau Bok merupakan orang yang mudah belajar  dan beradaptasi. Dari dunia olahraga ia menjadi pengusaha, dari bola voli ke rumah produksi, semuanya sukses dijalani.
“ Saya prihatin dengan atlet nasional yang tak bisa menata masa depan. Mendengar soal atlet yang baru mendapat bonus emas SEA Games menghabiskan puluhan juta rupiah hanya untuk liburan pun hati saya langsung terusik. Kemenpora sudah menghubungi saya dan beberapa mantan atlet nasional yang sukses dalam bidang usaha bisnis untuk berbicara kepada atlet muda. Bukan berniat menyombongkan diri, tetapi kami ingin mereka bisa sukses kelak setelah pensiun dari dunia olaharag
Prestasi
  • Medali Emas Sea Games 1981 Manila
  • Medali Emas Sea Games 1987 Jakarta
  • Medali Perak Sea Games 1979 Jakarta
  • Medali Perak Sea Games 1983
  • Medali perak Sea Games 1985 Bangkok
  • Peringkat 5 Asian Games 1982 New Delhi India
  • Peringkat 8 Asian Games 1988 Seoul Korea Selatan
Semoga setelah membaca postingan diatas, dapat memotivasi para generasi muda untuk lebih semangat berlatih sehingga bola voli Indonesia semakin maju dan berkembang.

GUGI GUSTAMAN, LEGENDA VOLI INDONESIA

 
Legenda Voli Nasional Gugi Gustaman. Sumber : Kompas.com

GugiGustaman, seorang legenda voli Indonesia yang begitu dikenal oleh masyarakat di era 70 hingga 80an. Dialah yang pertama kali memperkenalkan pukulan cepat atau quick smash. Bola-bola pendek diatas net yang selalu menjadi senjata mematikan bagi Gugi.

Pengabdian Gugi Gustaman untuk olahraga voli selama 12 tahun sebagai pemain nasional di era 70 hingga 80-an plus 20 tahun di jajaran pelatih timnas, membuktikan totalitasnya untuk bola voli.Tak berlebihan jika Gugi disebut legenda hidup bola voli Indonesia.

Di tahun 70-an Gugi  membawa gaya baru di kancah bola voli tana air lewat gaya smash quick yang diperkenalkannya  pada  1973. Apa yang dilakukan Gugi boleh dibilang sebuah inovasi saat itu. Maklum pada zaman tersebut, gaya bermain tim bola voli di Indonesia masih konvensional. Smash dilakukan memanfaatkan umpan tinggi melambung.

Namun gugi melakukan sedikit variasi dan perubahan saat melakukan smash, Gugi melakukannya dengan cepat ketika bola berada sedikit di atas net (satu bola). Jika di bulutangkis kita mengenal ada King Smash ( smash yang dilakukan sambil melompat) yang dipopulerkan oleh Liem Swie King, maka bola voli memiliki Gugi Smash, Smash cepatnya dengan variasi beragam, seperti bola pull, pull back, dan lain-lain.    

Gugi mengaku, gaya quick smashnya itu diperkenalkan oleh pelatih timnas saat itu yaitu Dopi Supit. Gaya quick Smash ini awalnya diperkenalkan oleh Timnas Jepang pada tahun 1972 di kejuaraan dunia. Gaya ini dilakukan untuk menyiasati postur pemain jepang yang pendek dibandingkan dengan pemain eropa dan amerika latin. Dan Terbukti Jepang suskes jadi juara dunia. 

Beliau juga orang yang menjadi pebola voli Indonesia pertama yang memperkenalkan doble step alias dua gerakan sebelum melakukan smash sebagai variasi serangan. Gugi kemudian menularkan ilmunya kepada rekan-rekannya di timnas dan klub DLLAJ Bandung.

Mengandalkan serangan yang bervarasiai sebagai inti kekuatannya, DLLAJ Bandung ,klub yang dibela Gugi sejak pertama kali berdiri tahun 1973  menjelma sebagai kekuatan baru bola voli Indonesia.DLLAJ langsung merebut mahkota juara nasional dalam debutnya di kejurnas antar klub 1973.

Saat itu Skuat DLLAJ yang berintikan Gugi,Miwan, Iwan Budiono,Unay Sunarya,Roni dan Ahmad Yusuf  menjadi dream team yang sulit ditaklukan.Permainan mereka yang kompak,variatif dan penuh trik dalam menipu bloker lawan mampu memukau publik bola voli tanah air.
    
"Saingan berat kami saat itu adalah Pervos Jakarta,dan belakangan Veni Vidi Vici juga dari Jakarta.Kalau bertanding lawan mereka pasti selalu rame. Ketiga tim ini kerap saling mengalahkan," sebut Gugi.

DLLAJ sendiri bukan klub pertama Gugi.Ia pertama kali menimba ilmu bola voli pada 1969 saat masih duduk di bangku SMA di klub Maesa Bandung.Selanjutnya dalam kurun waktu 1971-1973 ia bergabung dengan Sirnagalih, klub terkuat di Bandung saat itu.

Langganan Timnas 

Gugi masuk tim nasional pada usia 19 tahun.Ia dipanggil pelatnas, berkat  penampilannnya yang  cemerlang saat membawa tim junior Jabar menjadi juara nasional  1971.Sejak saat itu, ia menjadi langganan timnas hingga pensiun pada 1983.

Bersama timnas , Gugi melanglang buana di berbagai event manca negara. Mulai Sea Games, Asian Games sampai kejuaran Asia. Belakangan Gugi pun dipercaya sebagai kapten tim.Selama bergabung dengan timnas, pelatihnya berganti-ganti.Dari sekian banyak pelatihnya, ia mengaku paling terkesan dengan pelatih asal Jepang Yatsuaki Mitsunori.

" Dia pelatih yang bagus, sangat disiplin dan bisa menghargai pemainnya.Meski sikapnya   keras saat berlatih, namun diluar lapangan ia sangat akrab dan menempatkan dirinya sebagai teman buat pemain," ujar Gugi.

Saking kerasnya latihan ala Matsunori, menurut Gugi mereka berlatih dalam durasi 7 jam sehari,dari pukul 4 sore sampai pukul 11 malam.Itu berlangsung selama delapan bulan menjelang Sea Games 1979.

Musibah

Perjalanan karir Gugi tidak selamanya mulus.Justru di penghujung karirnya,ia diterpa  musibah. Pada akhir tahun 1982, ia tiba-tiba mengalami kelumpuhan.Akibatnya selama empat bulan ia harus istirahat untuk menjalani proses penyembuhan.

Setelah sembuh, pelatih Matsunori memintanya  kembai bergabung dengan timnas yang akan tampil  di arena Sea Games 1983. Kehadiran  Gugi yang juga  kapten tim dibutuhkan sebagai motivatir buat pemain lainnya.Namun hingga babak final , ia tidak pernah ditampilkan. 

Setahun kemudian Gugi memutuskan untuk pensiun sebagai pemain. Berbekal pengalamannya, ia pun langsung naik pangkat menjadi pelatih.Kiprah pertamannya adalah menjadi trainer tim putra yang dipersiapkan ke kejuaran Asia 1984 menggantikan Matsunori.
    
Pada periode 1986-1993 Gugi tetap berada di jajaran pelatih timnas. Namun kali ini ia dipercaya menangani tim putri.Bersama tim putri, ia mempersembahkan medali perunggu Sea Games 1993.

Usai Sea Games 1993, Gugi memutuskan untuk mundur dari tim nasional.Ia memilih kembali ke Bandung untuk lebih serius menekuni pekerjaannya di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.  

Sikap Gugi luluh ketika bertemu Rita Subowo  , Ketua PBVSI saat itu pada 1996 .Rita mengajak Gugi untuk kembali  ke pelatnas. Setelah berpikir lumayan lama, Gugi pun menerima tawaran Rita.Ia langsung diserahi tanggung jawab sebagai pelatih timnas putra yang akan berlaga di Sea Games 1997.

Gugi hanya lima bulan menjadi pelatih timnas. Setelah datang pelatih Cina, Li Qiu Jian, ia pun turun pangkat sebagai asisten. Gugi setia mendampingi Li selama 10 tahun  sampai 2007. Setelah malang melintang di tim nasional,  Gugi pulang kampung untuk menanganni Alko Bandung, klub yang juga ikut ia dirikan pada 1979.

Kini, dibawah asuhannya, Alko mampu menciptakan generasi-generasi emas jawa Barat yaitu yolla yulianawilda siti nurfadillah, Agustin Wulandari, Amalia Fajrinayang kemarin berhasil mempersembahkan medali emas di sektor puteri. Serta banyak pula pemain di sektor puteri yang bermain untuk daerah lain, seperti Aprillia manganang yang berguru di Alko asal Sulawesi Utara.

Apakah seorang Gugi Gustaman perlu kembali Turun gunung untuk menangani timnas di tengah paceklik prestasi semenjak emas terakhir seagames 2009 di sektor Putera ??.


Nama :Gugi Gustaman
Tempat Tanggal Lahir:Cimahi,17 Maret 1952
Tinggi/Berat: 188 Cm/98 Kg.
Istri : Tini Rustini
Anak:Gia Gustini Dewi
Cucu: Gatan Syafik Husen (3,5 tahun)
Pekerjaan: Karyawan Dinas Perhubungan Jabar (Pensiun 2008)
Aktivitas Sekarang: Pelatih Alko Bandung

Prestasi 
Pemain :
  • Sea Games 1979 -Perak
  • Sea Games 1981-Emas 
  • Asean Games 1982- Posisi 6
  • Sea Games 1983-Perak
Pelatih : 
  1. Sea Games 1993- Perunggu (Putri)
  2. Sea Games 1997- Emas (putra)

Daftar Pemain Putra dan Putri Pelatnas Bola Voli SEA Games 2017



Tim putri Jakarta Pertamina Energi menyumbang jumlah pemain terbanyak pada Pelatnas Bola Voli SEA Games 2017.
Tim putri Jakarta Pertamina Energi menyumbang jumlah pemain terbanyak pada Pelatnas Bola Voli SEA Games 2017. (Twitter @JPEVOlley)
JawaPos.com - PP PBVSI selaku induk organisasi olahraga bola voli nasional, baru saja mengumumkan daftar pelatih dan pemain yang akan mengikuti seleksi tim nasional untuk SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di sektor putra, PBVSI memanggil 18 pemain dari beberapa tim di seluruh Indonesia. Nantinya, mereka akan diltangani oleh Samsul Jais Hakim, selaku pelatih kepala. Samsul didampingi dua asisten, Andri Widiyatmoko dan Joni Sugianto.
Di antara 18 pemain yang dipanggil, terdapat MVP Proliga dua tahun terakhir, Agung Seganti (Jakarta Pertamina Energi) dan Rivan Nurmulki (Surabaya Bhayangkara Samator). 
Daftar pemain yang mengikuti Pelatnas Bola Voli proyeksi SEA Games 2017.
Daftar pemain yang mengikuti Pelatnas Bola Voli proyeksi SEA Games 2017. (PBVSI)
Sementara, di sektor putri pun memanggil 18 nama, termasuk MVP Proliga dua tahun terakhir, Aprilia Santini Manganang asal tim Jakarta Elektrik PLN dan klub Alko Bandung. Libero Elektrik PLN, Berllian Marsheilla, pun dipanggil kembali.
Nama menarik lain adalah Yolla Yuliana, yang sempat mundur dari Elektrik PLN pada pertengahan Proliga 2017 karena ingin fokus merampungkan kuliah. Pevoli cantik asal Alko Bandung ini tetap dipanggil untuk mengikuti seleksi nasional.
Dari sektor putri, tim runner-up Proliga 2017, Pertamina Energi, menyumbang nama terbanyak. Ada 8 pemain Pertamina Energi yang gabung pelatnas. Sementara, tim Elektrik PLN hanya menyumbang 5 nama.
Pelatih klub Wahana yang pada dua tahun terakhir membawa Jakarta Pertamina Energi ke final Proliga, Risco Herlambang, didaulat menjadi pelatih kepala. Risco akan didampingi dua asisten, Alex Bonapea (Elektrik PLN) dan Walfridus Wahyu (TNI AU).
Para pemain akan mulai menjalani pelatnas pada 14 Mei di Padepokan Voli Sentul. Nantinya, dari 18 pemain di sektor putra dan putri, akan dipangkas menjadi masing-masing 12 yang diberangkatkan ke SEA Games 2017.
"Penetapan 12 pemain inti akan dilakukan saat nanti pas deadline pengiriman nama pemain ke panitia (awal Juni). Enam pemain yang tidak terpilih akan dipulangkan, tetapi tetap dimonitor," kata Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo.(ira/JPG)

Pertama dalam 42 tahun, Indonesia ke semifinal Kejuaraan voli Asia




indonesiaHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionTim nasional bola voli Indonesia saat bertanding di putaran awal pada tanggal 24 Juli.

Untuk pertama kalinya dalam 42 tahun, tim nasional bola voli Indonesia melangkah ke babak semifinal Kejuaraan Asia.
Prestasi itu tercapai setelah para pemain Indonesia mengalahkan Iran dengan skor 3-2, pada laga perempat final Kejuaraan Asia ke-19 di Gresik, Jawa Timur, Minggu (30/07).
Namun di laga empat besar yang digelar di Gresik, Jawa Timur, pada Senin (31/07) malam, timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang, dalam pertandingan tiga set.
Jepang menang 17-25, 26-24, dan 25-23.
Di babak final, Jepang akan menghadapi Kazakstan, yang di semifinal mengalahkan Korea dengan skor 25-20, 25-15, 17-25, 23-25, dan 16-14.
Penampilan di semifinal ini berbeda dengan sehari sebelumnya, di mana Indonesia bisa membalikkan 0-2 (18-25, 18-25). Dalam tiga set selanjutnya, para pemain timnas mendominasi sehingga bisa membuat tim Iran tersungkur dengan skor 25-23, 26-24, 15-11.
Indonesia berpartisipasi dalam Kejuaraan Asia yang pertama pada 1975 di Melbourne, Australia. Kala itu, timnas berada pada peringkat enam dari tujuh kontingen. Sejak saat itu, timnas tidak pernah menembus lima besar.
Penampilan terbaik timnas bola voli di Kejuaraan Asia ialah ketika menduduki posisi enam pada 1975, 1991, 1999, dan 2009.
Di lain pihak, Iran adalah juara Asia pada 2011 dan 2013. Bahkan, Iran saat ini berkompetisi di Liga Bola Voli Dunia dan menempati peringkat 11.
Dalam Kejuaraan Asia kali ini, Iran mengirim skuad U-23 sebagai persiapan Kejuaraan Dunia U-23 di Kairo, Mesir, Agustus mendatang.



indonesiaHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionSebelum mengalahkan Iran di Gresik, penampilan terbaik timnas bola voli Indonesia dalam Kejuaraan Asia ialah ketika menduduki posisi enam pada 1975, 1991, 1999, dan 2009.

"Saya ingin berterima kasih kepada pendukung tim nasional yang mendorong semangat tim walau kalah dalam dua set pertama. Sorakan pendukung tuan rumah terbukti menjadi aset besar dalam sukses bersejarah hari ini," kata pelatih kepala tim nasional, Samsul Jais, sebagaimana dikutip laman Konfederasi Bola Voli Asia.
Samsul mengaku tidak pernah berpikir tim nasional Indonesia bisa mengalahkan tim kuat dari delapan besar Asia. Apalagi, Iran memiliki teknologi modern dan staf kepelatihan bola voli yang mumpuni.
"Namun, saya meminta para pemain untuk tidak menyerah dengan mudah dan bermain percaya diri tanpa membuat kesalahan sendiri…Kami akan berupaya sebaik mungkin untuk mencetak sejarah dengan mengalahkan Jepang pada pertandingan semi final," tambah Samsul.
Jepang, yang akan menjadi lawan Indonesia pada laga semi final Senin (31/07), sebelumnya mengalahkan Australia dengan skor telak 3-0 (25-21, 25-16, 25-22).
Selain Indonesia dan Jepang, laga semi final lainnya mempertemukan Korea Selatan dan Kazakhstan. Korsel lolos setelah menyudahi perlawanan Cina 3-0 (25-18, 25-19, 25-23) . Adapun Kazakhstan membekuk Taiwan 3-0 (25-22, 25-22, 25-23).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadwal dan Venue Voli Proliga 2018      Liga voli nasional Proliga kembali digelar pada tahun 2018 ini. Proliga 2018 ini menjadi gelaran ...